Jumat, 22 Februari 2013

Menurunnya Penjualan Vespa


Di awal tahun 1960-an Vespa mulai masuk Indonesia dengan ATPM PT Danmotors Vespa Indonesia (DVI). Pada waktu itu membeli sebuah Vespa berarti membeli sebuah simbol status sosial. Hanya orang-orang tertentu dari kalangan menengah ke atas yang sanggup membelinya. Orang-orang pun akan cukup bangga apabila bisa mengendarai Vespa. Bahkan di salah satu daerah, tepatnya di Kelurahan Danukusuman, Solo, hanya satu orang yang mampu membeli sebuah Vespa baru karena harganya pada waktu itu yang cukup tinggi dan jauh lebih mahal dari motor-motor lain. Sampai-sampai pada waktu itu kita bisa memilih mau membeli Vespa atau sebuah rumah.
Namun seiring dengan perkembangan jaman, persaingan di tingkat industri sepeda motor mulai meningkat dengan masuknya motor-motor bebek buatan Jepang ke Indonesia. Pihak Honda, Yamaha, Suzuki, ataupun Kawasaki cukup responsif terhadap pesaing dan konsumen sehingga dari tahun ke tahun terus memunculkan model-model baru yang lebih trendi, stripping-stripping baru yang lebih gaul, serta aksesoris-aksesoris baru yang lebih modern. Dan sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia yang kebanyakan dari kalangan menengah ke bawah, pabrikan-pabrikan Jepang mampu memproduksi motor yang sesuai keinginan konsumen, yaitu irit bahan bakar dan harganya terjangkau.
Di pihak lain, Vespa ternyata kurang responsif menanggapi hal itu. Kepercayaan PT DVI terhadap kesetiaan pelanggan yang cukup tinggi membuat ATPM tersebut terlena sehingga tidak gencar melakukan promosi dan inovasi terhadap perbaikan model. Implikasinya berdampak langsung terhadap penjualan Vespa.
Merosotnya penjualan Vespa lebih disebabkan oleh lemahnya strategi pemasaran PT DVI. Salah satu hal yang bisa dijadikan senjata bagi PT DVI adalah model Vespa yang cenderung beda dan unik. Diferensisasi produk yang seharusnya menjadi ikon utama Vespa tersebut gagal ditampilkan dengan baik oleh PT DVI. Keunggulan teknologi mereka, seperti Automatic Oil Mixer dan CDI juga tidak direspon positif oleh konsumen karena tidak dirasakan sebagai barang baru bagi konsumen. Teknologi tersebut sudah diterapkan sejak lama pada motor-motor bebek 2 tak.
Dari sisi bauran pemasaran berupa produk, distribusi, promosi, dan harga juga tidak tampak hal baru. Dalam hal produk yang ditawarkan PT DVI, basic modelnya masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya dan tidak ada inovasi yang berarti. Dari sisi distribusi, PT DVI tidak banyak membuka show room dan service center. Kebanyakan di satu kota hanya terdapat 1 dealer kecil saja. Hal ini akan sangat mempengaruhi persepsi konsumen mengenai layanan after sales yang ujung-ujungnya mengurungkan niat konsumen untuk membeli Vespa. Dalam hal promosi, masih dirasakan kurang berkelanjutan dan kurang gencar, tidak seperti para pesaingnya yang terus menyerang lewat berbagai media massa. Sedangkan dari sisi harga, patokan harga Vespa melebihi motor-motor bebek yang lain. Sebuah Vespa Exclusive baru harganya bisa mencapai 15 juta. Bandingkan dengan harga motor-motor bebek Jepang yang harganya bervariasi mulai dari 9-13 jutaan. Sedangkan Vespa CBU inovasi terbaru yang menggunakan teknologi perpindahan gigi otomatis (Scooter Matic) keluaran Piaggio Itali, seperti X5 atau X9, harganya sudah diatas 20 jutaan. Jika dilihat dari sisi positioningnya, dengan mengedepankan image kualitas Vespa yang cukup tinggi, dirasakan sudah tidak efektif lagi. Slogan Vespa yang berbunyi ”Lebih Baik Naik Vespa” sudah tidak memikat hati konsumen lagi. Persepsi kualitas Vespa bahkan berada di bawah Honda dan Yamaha. Hal ini diperoleh dari hasil survei MarkPlus Professional Services bersama SWA di 5 kota besar di Indoensia. Dari sini sudah kelihatan bahwa PT DVI sudah kesulitan memposisikan produknya di pasar. Pada awal masuknya Vespa ke Indonesia, segmentasi pasar Vespa sudah cukup jelas, yaitu diperuntukkan bagi kalangan menengah ke atas yang sudah cukup mapan. Sehingga image sebagi kendaraan yang memiliki prestise tinggi bisa terpenuhi. Namun sekarang kebanggaan memakai Vespa sudah mulai luntur. Diawali dengan tren perusahaan farmasi yang memakai Vespa sebagai kendaraan operasionalnya mengakibatkan konsumen enggan memakai Vespa karena tidak mau dikira penjual obat. Di sisi lain, Vespa-vespa bekas keluaran tahun 60-an hingga 70-an harganya turun drastis dan tidak mampu mempertahankan image prestise yang tinggi. Bayangkan, kalau dulu kita cukup menjual sebuah Vespa untuk membeli sebuah rumah, kini diperlukan 50 Vespa bekas untuk membeli sebuah rumah dengan kisaran harga 150 juta.
Komponen nilai pemasaran yang bisa digunakan untuk menganalisis kasus diatas adalah merek, layanan, dan proses. Merek Vespa dulu erat kaitannya dengan persepsi masyarakat tentang kualitas tinggi, menengah-atas, dan gagah. Dan banyak orang mengejar status sosial tersebut dengan membeli Vespa lantaran harga mobil waktu itu sangat tinggi. Namun sekarang citra merek tersebut sudah mulai luntur. Merek Vespa sudah tergantikan dengan hadirnya merek Kijang, Panther, Supra, Shogun, ataupun Jupiter di benak konsumen. Merek-merek tersebut gencar mempromosikan produknya sehingga brand awareness Vespa menurun. Kini Vespa hanya tinggal nama saja.
Sedangkan untuk masalah layanan, sebenarnya dari sisi produk Vespa sudah cukup reliable dan memberikan assurance, tetapi kurang responsif dan empati terhadap pembeli. Dalam hal proses, terlihat jelas pengembangan kerja sama antara Piaggio, Itali dengan ATPM di Indonesia dan dealer-dealer di daerah tidak berjalan dengan baik. Buktinya PT DVI tidak bisa mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi.
Saya kira PT DVI perlu merubah strateginya untuk meningkatkan pangsa pasarnya di Indonesia. Pertama, Vespa perlu mempelajari variabel psikografik dalam menentukan segmen pasar, yang mencakup karakteristik, gaya hidup, kelas sosial, atau kepribadian dari konsumennya. Jangan hanya terbatas pada variabel geografik dan demografik saja. Kedua, target pasar yang dituju pun juga harus dirubah. Saat ini, Vespa ditujukan bagi mereka yang ingin tampil beda dan unik. Bukan ditujukan bagi mereka yang ingin membeli kendaraan yang umurnya panjang sampai 20 tahun. Konsumen sekarang cenderung memilih kendaraan yang hemat bahan bakar, murah, dan tidak rewel. Ketiga, survei untuk mengetahui persepsi masyarakat akan Vespa jangan terbatas pada pengguna Vespa saja. Pengguna non-Vespa juga perlu ditanyai mengapa anda tidak memilih Vespa? sehingga langkah-langkah yang diambil selanjutnya akan lebih efektif.
Selain itu taktik pemasaran Vespa seharusnya dititikberatkan pada masalah diferensiasi produk, bauran pemasaran, dan teknik menjual. Dengan menonjolkan bentuk dan model Vespa yang cukup unik dan beda akan mempengaruhi persepsi konsumen terhadap Vespa. Sedangkan dari sisi bauran pemasaran inovasi terhadap produk harus dilakukan secara berkelanjutan, promosinya harus gencar dan berkelanjutan, saluran distribusinya harus diperbanyak, serta harganya sebisa mungkin ditekan. Dari sisi selling, Vespa harus mulai menjual benefit ke konsumen atau bahkan menjual solusi, bukan hanya feature selling saja. Selain itu untuk meningkatkan loyalitas konsumen, perlu diadakan pembinaan klub-klub Vespa yang jumlahnya ratusan di Indonesia ini. Seharusnya PT DVI mewadahi para penggemar Vespa yang memiliki ekspresi dan ide-ide tentang restorasi dan modifikasi Vespa melalui pertemuan rutin, pameran-pameran, kontes otomotif, atau toruing bersama. Selain itu PT DVI diharapkan bisa memasok aksesoris-aksesoris pendukung tampilan Vespa yang orisinil berupa keranjang, lampu, emblem, helm, win shield, bagasi belakang, atau ban strip putih.
Vespa adalah merek sepeda motor jenis skuter yang berasal dari Itali. Perusahaan induk dari Vespa, adalah Piaggio. Pada awal kedatangannya Vespa mempunyai saingan berat skuter Lambretta, sekarang otomatis Vespa sebagai motor skuter konvensional tidak mempunyai saingan lagi. Pasar sepeda motor Indonesia yang unik tidak memberikan kesempatan kepada Vespa untuk menjadi besar. Merek yang diedarkan oleh PT Dan Motor Indonesia ini mempunyai penggemar fanatik, dan klub-klub penggemar Vespa (terutama Vespa klasik) menjamur diberbagai kota di Indonesia, Juga sering disebut Piaggio Kodok karena mirip VW Kodok.

Back to 1950 (Vespa 1945 - 1950)



Vespa Kemerdekaan Indonesia (1945)
Semua orang pasti tahu bila ditanya apa itu Vespa, setidaknya mereka akan menjawab bahwa Vespa adalah motor scooter yang memiliki desain yang uniq, dan berbeda dengan jenis motor lainya,namun tidak semua orang tau kalau sesungguhnya Vespa sudah ada sejak zaman kemerdekaan RI.
Inilah Generasi pertama Motor Vespa





Vespa Super (Congo 1965)
Tampilan body yang mulus,aksesoris serta onderdil yang masih Orisinil membuat Nilai sebuah Vespa Klasik melambung tinggi, bahkan banyak pecinta Vespa membiarkan catnya tetap Kusam apabila cat itu masih orisinil, coba bayangkan bila Vespa yang masih Orisinil ini Miliki anda.

49 tahun sebelum Krisis moneter (V125-1949)
Sudah menjadi pengetahuan umum jika pada tahun 1998 terjadi krisis ekonomi yang sangat hebat di Indonesia,namun tahukan anda kalau 49 tahun sebelum itu Vespa mengeluarkan Vespa 125 yang mulai menambahkan satu tempat duduk dibelakang si pengemudi?? inilah buktinya..

3 tahun Pasca Kemerdekaan RI -Vespa 125 (1948)
Tahun 1948 merupakan masa awal metamorposis Motor Vespa, Setidaknya hal itu tercermin dari tampilan Body belakang yang mulai sedikit memendek (membulat) berbeda dengan pendahulunya yang cenderung memiliki body belakang jauh lebih lonjong (memanjang)seperti yang nampak pada Gambar berikut.
Sang adik yang sangat mirip kakanya V98 (1947)
Layaknya seorang adik yang lahir setahun setelah kakaknya dan berasal dari seorang Ibu dan Bapak yang sama tentu akan memiliki kemiripan yang banyak begitupun kemiripan yang mencolok antara Vespa tahun 1946 dengan Vespa tahun 1947 bahkan nama merekapun sama yanitu V98.Berikut ini adalah gambar dari Vespa yang lahir tahun 1947


Desain penuh Kesempurnaan di tahun (1946)
Dari sekian banyak Model Vespa,Desain Vespa tahun 1946 bisa dikatakan Desain paling elegan,body yang lonjong dan lancip serta tambahan lampu kecil membuatnya sangat Classy, meskipun hanya menyediakan satu tempat duduk,namun membuat Vespa ini nampak simpel dan memberikan kesan Sexy
Lihat saja Gambar berikut ini,yang merupakan gambar dari Vespa Taun 1946 yang Clasik sangat luar biasa Indahnya.

Vespa Super (congo 1965)


Vespa Super (congo 1965)
Pada Januari 1965, Australia setuju untuk mengirimkan pasukan ke Kalimantan setelah menerima banyak permintaan dari Malaysia. Pasukan Australia menurunkan 3 Resimen Kerajaan Australia dan Resimen Australian Special Air Service. Ada sekitar empat belas ribu pasukan Inggris dan Persemakmuran di Australia pada saat itu.
Secara resmi, pasukan Inggris dan Australia tidak dapat mengikuti penyerang melalui perbatasan Indonesia. Tetapi, unit seperti Special Air Service, baik Inggris maupun Australia, masuk secara rahasia (lihat Operasi Claret). Australia mengakui penerobosan ini pada 1996.
Pada pertengahan 1965, Indonesia mulai menggunakan pasukan resminya. Pada 28 Juni, mereka menyeberangi perbatasan masuk ke timur Pulau Sebatik dekat Tawau, Sabah dan berhadapan dengan Resimen Askar Melayu Di Raja dan Kepolisian North Borneo Armed Constabulary.
Pada tahun yang sama Vespa juga berperang menguasai Pasar otomotif dengan mengeluarkan beberapa Varian berikut ini




Back to 1950 ( Vespa 1945 - 1950 )

Piaggio 1884

Piaggio (Berdiri: 24 January 1884) adalah merk sepeda motor Itali yang bermarkas di Pontedera, Italy. Perusahaan Piaggio & C. SpA meliputi tujuh merek skuter dan sepeda motor, yaitu Aprilia, Derbi, Gilera, Ligier, Moto Guzzi, Piaggio, dan Vespa. Sebagai produsen terbesar keempat skuter dan sepeda motor di dunia, Piaggio memproduksi lebih dari 600.000 kendaraan per tahun, dengan lima pusat penelitian dan pengembangan, lebih dari 6.700 karyawan dan beroperasi di lebih dari 50 negara.
Didirikan oleh Rinaldo Piaggio pada tahun 1884 di Genoa Itali, Piaggio awalnya memproduksi lokomotif dan gerbong kereta api.


Selama Perang Dunia I, perusahaan memfokuskan pada produksi pesawat. Selama Perang Dunia II, perusahaan memproduksi pesawat pembom yang mengakibatkan Pontedera dihancurkan oleh bom Sekutu. Ekonomi Italia lumpuh dan keadaan jalan yang hancur saat itu tidak mendukung pembangunan kembali pasar mobil. Enrico Piaggio, putra pendiri Rinaldo Piaggio, memutuskan untuk meninggalkan bidang penerbangan dalam rangka mengatasi kebutuhan mendesak Italia akan sarana transportasi yang modern namun cukup terjangkau oleh rakyat.
Insinyur aeronautika Corradino D’Ascanio yang bertanggung jawab akan desain dan konstruksi dari helikopter modern pertama Agusta, diminta oleh Enrico Piaggio untuk menciptakan sebuah kendaraan sederhana, kuat dan terjangkau. Kendaraan itu harus mudah dikendarai untuk pria dan wanita, mampu membawa penumpang, dan tidak membuat pakaian pengendaranya kotor. Seperti diketahui, motor lain pada umumnya bisa membuat pengendara dengan mudah terciprat lumpur atau air dari depan maupun belakang. Setelah mengalami proses internal, akhirnya pada tahun 1946 Piaggio meluncurkan skuter Vespa legendaris (bahasa Italia untuk “tawon”).


Dalam jangka waktu satu dasawarsa, vespa pertama ini berhasil diproduksi lebih dari satu juta unit yang membuktikan bahwa bentuk ‘tawon’ tersebut sangat bisa diterima oleh masyarakat saat itu.
Selain kesuksesan Italia dalam menjadi perintis bentuk motor ala ‘tawon’ itu, bahasa Italia juga mendapatkan kosa kata baru, yaitu “vespare” yang berarti pergi ke suatu tempat menggunakan Vespa.


Pada tahun 1957, dengan cash flow yang kuat yang berasal dari keberhasilan Vespa tersebut, Piaggio berhasil mengembangkan produk lain termasuk Vespa 400 yang merupakan sebuah mobil penumpang kecil.



Pada tahun 1959, Piaggio berada di bawah kendali keluarga Agnelli, pemilik pembuat mobil Fiat SpA.
Pada tahun 1964, karena Fiat mempunyai kepemilikan yang luas dalam dunia dunia industri Italia, dua divisi usahanya (yaitu penerbangan dan sepeda motor) dibagi menjadi dua perusahaan independen. Nama divisi penerbangannya adalah IAM Rinaldo Piaggio. Saat ini, perusahaan Piaggio Aero dikendalikan oleh keluarga Piero Ferrari, yang juga masih memegang 10% saham dari pembuat mobil terkenal Ferrari.
Pada 1967, Piaggio mengeluarkan Moped Ciao 50 cc yang diproduksi hingga tahun 2006.


Pada tahun 1969, perusahaan membeli Gilera.

Merk dalam Grup PIAGGIO

  • Aprilia – motorcycles, scooter dan mopeds
  • Derbi – sepeda motor, skuter, moped, dan ATVs rekreasional (quads)
  • Gilera – sepeda motor, skuter, moped, dan ATVs rekreasional (quads)
  • Ligier – mikro automobiles 4 roda
  • Moto Guzzi – sepeda motor
  • Piaggio – skuter, moped, mobil kecil (microcars), dan kendaraan komersial yang berukuran kecil
  • Vespa – skuter dan moped
  • Laverda – motor super sport (dormant)

Model Piaggio

  • Vespa 400
  • Vespa ET2 (50 cc) & ET4 (125 cc & 150 cc) 1996-2005
  • Vespa LX50 (50 cc) LX125 (125 cc) LX150 (150 cc) 2006 – Pengganti ET series
  • Vespa GT125/GT200/GTS250ie/GTS300ie Super (juga dikenal sebagai Grand Turismo dan Grand Turismo Sport)
  • Vespa LXV125/LXV150/GTV/GT60 (edisi spesial dan edisi terbatas untuk kolektor yaitu model LX125/LX150 an GTS250)
  • Vespa PX125/150/200
  • Vespa Cosa
  • Vespa PK 50/80/100/125
  • Vespa ET3
  • Vespa Primavera
  • Vespa V90 & V50
  • Vespa GS150/160
  • Vespa SS180
  • Vespa Rally 180/200
  • Vespa Sprint
  • Vespa Super 125/150
  • Piaggio Ape 3 roda submicro pickups.
  • Piaggio Porter 4 roda microvans dan mikro-pickups, sama seperti Daihatsu Hijet.
  • Piaggio P180 Avanti pesawat bisnis
  • Piaggio MP3 skuter 3 roda yang bisa miring
  • FLY50/100/125/150
  • Free50/90/126
  • Typhoon 50 cc, 80cc, 125 cc (1995–2000)
  • Sfera NSL (50 cc & 80 cc) 1991-1995
  • Sfera RST (RST standing for Restyle) (50 cc 2-Stroke & 125 cc 4-Stroke) 1995 - ??
  • NRG mc1-3 (50 cc) (mc standing for mark.)
  • NRG Power PureJet (50 cc fuel injection, berpendingin air)
  • NRG Power DT (air-cooled) and DD (liquid-cooled), keduanya diperkenalkan pada 2005
  • Zip (50 cc 2-stroke cat, 4-stroke & 125 cc 4-stroke)
  • Zip SP (50 cc 2-tak, berpendingin oli)
  • Liberty (50 cc 2-stroke, 125 cc & 150 cc Quattrotempi)
  • Liberty S (50 cc 125 cc 200 cc)
  • Skipper ST (125 cc)
  • Piaggio Ciao (50 cc) 1967 – 2006
  • Si (50 cc)
  • Superbravo (50 cc)
  • Avanti (50 cc)
  • Grillo (50 cc)
  • Bravo (50 cc)
  • Boxer (50 cc)
  • Boxer 2 (50 cc)
  • X7 125 (pasar Eropa), 250
  • X7 Evo (125, 300 cc) – diumumkan tahun 2009
  • X8 125 (pasar Eropa), 250, 400
  • XEvo 125, 250, 400
  • X9 125/250 cc Evolution – didahului oleh model X9 tahun 2004, yang dipasangi mesin Honda
  • X9 500 cc Evolution dengan fitur yang tidak ada pada model 125/250 cc : standar tengah hidrolik, sistem komunikasi antara pengemudi dengan penumpang yang terintegrasi, dan charger hp di dasboard depan
  • BV200/250
  • BV500 – model neo-classic, transmisi otomatis, kecepatan maksimal 100 mph
  • Beverly (125 cc; 250 cc; 400 cc; 500 cc: Beverly adalah nama Italia untuk model BV)
  • Carnaby (125 cc & 200 cc)
  • Free 50 (50 cc)
  • Hexagon (125 cc; 150 cc; 180 cc; 250 cc)
  • T (125 cc; 150 cc)
  • Zip 2000 (50 cc 4-tak)
  • Zip sp ’98 (50 cc 2-tak, berpendingin oli)
  • Zip sp h2o (50 cc 2-tak, berpendingin oli)
  • Quartz (50 cc 2-tak, berpendingin oli)

Sabtu, 16 Februari 2013

Vespa Excel 150 (Jati diri si jagur vespaku)


Vespa Excel 150 hadir di Indonesia pada tahun 1992 yang diproduksi oleh ATPM khusus produk Piaggio waktu itu PT. Dan Motor Indonesia. Motor roda dua yang masuk kekeluarga besar skuter ini termasuk paling fenomenal diantara saudara-saudara sesama produk Vespa, bagaimana tidak, dengan dibekali fitur elektrik stater untuk memudahkan dalam meyalakan mesin motor, jok yang sudah menyatu demi kenyamanan pengendara, mini airscoope untuk menambah aerodinamis sewaktu digeber, dan mini windshield yang memberi kesan retro tapi modern, membuat semua penikmat sisemok nan montok ini kian pe-de duduk mengendarai Vespa Excel 150.
Dengan menggunakan teknologi mesin 2 tak 150cc pendingin udara, bore x stroke 57.0 x 58.0mm, pengapian cdi, bertransmisi 4 percepatan, menggunakan rem tromol depan belakang, aki basah, kopling manual tipe basah, kedua roda mempunyai lingkar 10”/350 depan-belakang, kapasitas tangki bahan bakar 5lt, kapasitas tangki oli samping 1.2lt, berat total motor 116 kg, rangka body monoque, sehingga mampu membuat skuter ini digeber sampai batas kecepatan 110kph kondisi standar pabrik. Selain memberikan kenyaman ekstra bagi sipengandara, ternyata Excel 150 ini juga telah mengalami perbaikan teknologi pada mesinnya dibanding saudara tuanya yakni P150X Exclusive, yang nantinya membuat skuter ini mampu mendapat power siknifikan diputaran mesin bawah.
Lha terus apa saja perubahan teknologi tersebut?, yang pertama pada blok silinder terdapat 3 lubang transfer, ukuran venturi karburator lebih besar dari pendahulunya, ukuran lubang isap pada crack case juga sudah dimodif agak besar, mempunyai diameter piston lebih besar dari sang kakak (58mm), laher bandul menggunakan diameter yang lebih besar, model rumah kopling dan koplingnya sendiri juga lebih besar, pemakaian oli samping dan bahan bakar sudah terpisah menjadi 2 bagian dalam 1 tangki.
Dan pagi para penggemarnya, Vespa Excel 150 ini adalah skuter termewah pada masanya, dengan dimensi agak sedikit besar dari P150X atau Exclusive, membuat yang menaiki motor ini merasa nyaman dan stabil dalam menempuh perjalanan jauh. Walaupun mempunyai model yang begitu-begitu saja, Vespa seolah tidak mau ketinggalan dalam pengaplikasian piranti keselamatan dan emergency dijalan, semisal pada skuter ini sudah dilengkapi lampu sein untuk memberi tanda bagi pengguna jalan yang berada didepan atau belakangnya saat motor akan membelok, ditambah dengan adanya ban cadangan, jadi jika ban bocor ditengah jalan, sipengendara tidak usah pusing-pusing cari tukang tambal ban, langsung aja menepi untuk mengganti ban bocor dengan ban cadangan. Hmmm…fitur yang tidak dimiliki oleh motor-motor Jepang.
Last…karena motor ini adalah motor 2 langkah yang sering dianggap biang polusi, tingginya harga beli waktu itu, serta kurang memadainya fasilitas 3S (Sales, Service, Spare part) dari dealer resmi, mengharuskan Vespa Excel 150 ini harus tutup usia pada tahun 2007. Dan menurut saya, tidak lama lagi skuter semok ini juga akan menjadi seperti kakak-kakaknya yang lebih awal mengaspal dijalanan negeri ini, yaitu dijadikan kendaran para pehobi saja dan masuk kekelas kolektor item.

Sejarah Vespa Super

Sejarah vespa dimulai lebih dari seabad silam, tepatnya 1884. Perusahaan Piaggio didirikan di Genoa, Italia pada tahun 1884 oleh Rinaldo Piaggio. Bisnis Rinaldo dimulai peralatan kapal. Tapi di akhir abad, Piaggio juga memproduksi Rel Kereta, Gerbong Kereta, body Truck, Mesin dan Kereta api. Pada Perang Dunia I, perusahaannya memproduksi Pesawat Terbang dan Kapal Laut. Pada tahun 1917 Piaggio membeli pabrik baru di Pisa dan 4 tahun kemudian Rinaldo mengambil alih sebuah pabrik kecil di Pontedera di daerah Tuscany Italia. Pabrik di Pontedera inilah yang mana menjadi Pusat produksi pesawat terbang beserta komponen-komponennya (baling-baling, Mesin dan Pesawat) Selama Perang Dunia II, pabrik di Pontedera membuat P108 untuk mesin Pesawat dua penumpang dan Versi Pembom.

Lahir Kembali
Pada akhir Perang Dunia II, pabrik Piaggio dibom oleh pesawat sekutu. Setelah perang usai,Enrico Piaggio mengambil alih Piaggio dari ayahnya Rinaldo Piaggio. Pada saat itu perekonomian Italia sedang memburuk, Enrico memutuskan untuk mendisain alat transportasi yang murah. Enrico memutuskan untuk fokuskan perhatian perusahaannya pada masalah personal Mobility yg dibutuhkan masyarakat Italia. Kemudian bergabunglah , Insinyur bidang penerbangan yang berbakat yang merancang, mengkonsep dan menerbangkan Helikopter Modern Pertamanya membuat rancangan yang simple,ekonomis, nyaman dan juga elegan. D’Ascanio memimpikan sebuah revolusi kendaraan baru. Dengan mengambil gambaran dari tehnologi pesawat terbang, dia membayangkan sebuah kendaraan yang dibangun dengan sebuah “Monocoque” atau Unibody Steel Chassis. Garpu depan seperti Ban mendarat sebuah pesawat yang mana mudah untuk penggantian ban. Hasilnya sebuah design yg terinspirasi dari pesawat yang yang sampai saat ini berbeda dengan kendaraan yang lain.
Maka pada 1945, konstruksi alternatif tersebut ditemukan. Awalnya memang sebuah konsep sepeda motor berkerangka besi dengan lekuk membulat bagai terowong. Mengejutkan, ternyata bagian staternya dirancang dengan menggunakan komponen bom dan rodanya diambil dari roda pesawat tempur.
Guna mengoptimalkan bentuk dan keamanan penggunanya, pabrikan yang kala itu masih terbilang sebagai usaha ”kaki lima” merancang papan penutup kaki pada bagian depan. Proyek ini langsung dipimpin oleh Corradino d’Ascanio. Karena itu, hak paten pun segera dapat mereka kantongi.
Hasilnya, muncullah pertama kali produk motor dengan seri MP5. Kendaraan ini berteknologi sederhana tetapi punya bentuk yang amat menarik, bagai binatang penyengat (lebah/tawon) karena bentuk kerangkanya.
Namun, karena bentuk penutup pengaman yang bagai papan selancar itu, sejumlah pekerja di pabrik Piaggio pun bahkan mengatakannya sebagai motor Paperino. Harap diingat, Paperino adalah sindiran sinis untuk tokoh Donald Duck (bebek). Maka, d’Ascanio pun putar akal untuk memperbaiki model tersebut.
D’ascanio hanya membutuhkan beberapa hari untuk mengonsep ulang bentuk desain kendaraannya dan prototipnya diberi nama MP6. Saat Enrico Piaggio melihat protototip MP6 itu, ia secara tak sengaja berseru “Sambra Una Vespa” (terlihat seperti Tawon). Akhirnya dari seruan tak sengaja itu, diputuskan kendaraan ini dinamakan ‘Vespa’ (tawon dalam bahasa Indonesia). Pada April 1946, prototip MP6 ini mulai diproduksi masal di pabrik Piaggio di Pontedera, Italia.
Pada Akhir 1949, telah di produksi 35000 unit dan dalam 10 tahun telah memproduksi 1 Juta unit dan pada pertengahan tahun 1950. Selama tahun 1960-an dan 1970-an Vespa menjadi simbol dari revolusi gagasan pada waktu itu.
Perkembangan selanjutnya, produk ini ternyata laris diserap pasar Prancis, Inggris, Belgia, Spanyol, Brazil, dan India — selain di pasar domestik produk ini laku bagai kacang goreng. Selain itu, India pun memproduksi jenis dan bentuk yang sama dengan mengambil mesin Bajaj. Jenisnya adalah Bajaj Deluxe dan Bajaj Super. Sejumlah pihak lantas mengajukan lamaran untuk joint membuat Vespa. Maka pada 1950 munculah Vespa 125 cc buatan Jerman.
Pada saat itu banyak negara lain yang mencoba membuat produk serupa, tetapi ternyata mereka tak sedikit pun mampu menyaingi Piaggio. Di antara pesaing itu adalah Lambretta, Heinkel, Zundapp, dan NSU. Bagi masyarakat Indonesia, produk Lambretta dan Zundapp, sempat populer di era 1960-an.
Selidik punya selidik, fanatisme terhadap Vespa ternyata muncul akibat ciri dasar bentuk motor ini yang selalu dipertahankan pada setiap produk berikutnya. Bahkan saat mereka terbilang melakukan ”revolusi” bentuk pada produk baru,Vespa 150 GS, kekhasan pantat bahenol masih terasa melekat.
Produk150 GS — kala itu dikenal sebagai Vespamore dan hampir selalu tampil di tiap film tahun 1960-an — memang kemudi dan lampu sorotnya mulai dibuat menyatu. Tetapi, secara keseluruhan apalagi bentuk pantatnya, benar-benar masih membulat. Dan cerita terus berlanjut saat ini dengan model generasi baru Vespa, mempersembahkan Vespa ET2, Vespa ET4, Vespa Granturismo dan Vespa PX150. Vespa bukan hanya sekedar Scooter tapi salah satu Icon besar orang Italia.

Sejarah Vespa di Indonesia
“Demam Vespa” di tanah air sangat di pengaruhi oleh “Vespa Congo”. Vespa diberikan sebagai Penghargaan oleh Pemerintah Indonesia terhadap Pasukan Penjaga Perdamaian Indonesia yang bertugas di Congo saat itu.
Menurut beberapa narasumber, setelah banyak Vespa Congo berkeliaran di jalanan, mulailah Vespa menjadi salah satu pilihan kendaraan roda dua di Indonesia. Importir lokal turut mendukung perkembangan Vespa di tanah air.
Sampai saat ini sudah puluhan varian Vespa yang mampir di Indonesia. Dari yang paling tua hingga yang paling baru ada di Indonesia. Sampai saat ini Indonesia mungkin masih bisa disebut sebagai surganya Vespa. Maraknya ekspor Vespa, sedikit banyak mengurangi populasi Vespa di Indonesia
Secara fisik, Skuter adalah jenis kendaraan bermotor roda dua (2) dimana pengendara dimanjakan dengan kontruksi kendaraan yang unik dan nyaman juga keamanannya dalam mengendarai. Menurut Sejarah, Skuter dalam bahasa Italy adalah ” Tawon” hal ini terobsesi dari bentuk atau skuter yang menyerupai Tawon. Skuter yang terlahir dari negara Italy ini di produksi oleh Piaggio ini bermerkkan VESPA
Keberadaan Vespa di Indonesia ternyata bisa menyatukan ratusan orang dan membuat mereka bersaudara atau lebih kerennya di sebut BROTHERHOOD. Berawal dari saling bertukar informasi diantara penggemar- penggemar vespa, hubungan ini kian erat dan akhirnya terjalin persaudaraan Yang melahirkan Club atau Komunitas yang tidak menonjolkan ego individu, tetapi hal ini lebih untuk membentuk persaudaraan dalam satu Komunitas guna mempererat tali persaudaraan antara sesama penggemar vespa.
Bertolak ukur dari hal di atas tiada maksud dari saya untuk menyombongkan diri, maksud dan tujuan saya tidak lain berbagi pengalaman dan bertukar pikiran kepada rekan-rekan sekalian. Adapun kelebihan dan kekurangan dari prologh ini Saya pribadi mohon dikoreksi, Karna pada dasarnya tidak ada manusia di dunia ini yang sempurna.

PRINSIP DASAR KINERJA MESIN VESPA
Prisip dasar kinerja dari pada mesin vespa ini berbasis dua tak atau dua langkah, langkah pertama adalah pembilasan serta percampurannya antara bahan bakar dan udara yang sebelumnya sudah di atur dari karburator, lalu langkah kedua proses penekanan bahan bakar keruang bakar sehingga terjadilah ledakan dari percikan api busi dan bahan bakar yang berakibat adanya dorongan seher yang memutar poros engkol dan kopling gir transmisi. Di bawah ini saya akan menjelaskan perangkat mesin vespa super yang terdiri dari
I. KARBURATOR
Karburator adalah satu komposisi alat yang mengatur suplai bahan bakar ke ruang bakar, ini sebuah alat yang berkerja secara kinetik tanpa alat elektronik sipengendara hanya mengatur suplai udara melalui tuas gas yan ada distang kemudi lalu perangkat lainnya dari karburator menyesuaikan dengan sendirinya.
II. PENGAPIAN
Yang disebut Proses pengapian adalah terjadinya satu percikan api busi sebagai penyulut bahan bakar yang telah tercampur dan terbilas oleh poros engkol atau krukas yang ada dalam ruang bakar guna terjadinya ledakan yang menghasilkan dorongan seher. Api yang ada di busi daihasilkan dari SPUL PLATINA yang ada dalam medan magnet, setrum dari spul di stabilkan KONDENSATOR berukuran 2 farad lalu di sinyalkan atau sistem pemulsaran oleh PLATINA setrum yang melalui proses di atas di perkuat atau perbesar oleh KOIL, proses ini berdampak percikan api di BUSI berkekuatan lebih dari 4000 voltase dengan titik ampere lemah
III. RUANG BAKAR
Ruang bakar adalah satu ruang yang ada di dalam mesin vespa untuk menghasilkan tenaga berkapasitas 150 CC, di sini terjadi proses MIXTURISASI atau penyampuran antara bahan bakar berjenis bensin dengan udara KRUKAS atau poros engkol stelah bahan bakartercampur di transperkan oleh seher yang nya tlah terdorong oleh proses sebelumnya melelui rongga ransfering yang ada pada BLOK SILINDER, lalu bahan bakar mengalami penekannan ke ruang vakum yang ada pada HEAD SILINDER di sini lah terjadi ledakan hasil dari tekanan dan percikan api busi, sisa bahan bakar yang berjenis korbon dioksida dibuang ke udara lepas melalui lubang buang mengarah ke KNALPOT yang berfungsi menmanfaatkan gas buang sebagai kompresi balik untuk menyempurnakan proses selanjutnya, dan juga knalpot ini berfungsi sebagai peredam suara ledakan,
IV. ROTASI ATAU PUTARAN MESIN
Tiga proses di atas menghasilkan rotasi atau perputaran mesin dan gir-gir yang ada di girbok di melalui KOPLING atau cluth yang berpungsi sebagai otomatis penetral putaran gir sesui dengan keinginan pengendara dalam gir bok terdiri dari GEAR PRIMER atau lebih di kenal dengan gigi borobudur rotasi dari gigi borobudur ini berhubungan langsung dengan GEAR SEKUNDER atau lebih dikenal sebagai gigi seri. Pengaturan transmisi dari kecepatan gigi 1 ke 4 doleh CRASH GEAR atau gigi silang pengaturan ini langsung di hubung kan ke kendali atau stang motor, keunikan mesin ini dalam mantransferkan tenaga tidak menggunakan sistem rantai. Dalam perawatan lebih murah dan mudah yang terpenting adalah ketelitian dan ka apikan kit menggunakan mesin ini.
MASALAH YANG SERING TERJADI SERTA PENYELESAIAN NYA
i. Karburator sering kotor atau spuyer tersendat Dalam masalah ini berdampak langsung dengan laju motor, motor dalam melaju tersendat- sendat atau motor malah sulit untuk hidup terkadang
pula busi sering mati terlihat dari ujung busi isolatornya berwarna hitam kelang yang mengakiobatkan hilang nya percikan api di busi Penyelesaiannya:
1. Bersihkan tangki bahan bakar dari kotoran dan karat
2. Periksa selang bensin dari kerak bahan bakar
3. Bersihkan karburator menggunakan kompresor angin perikasa kembali lubang- lubang spuyer jangan sampai ada kotoran yang tertinggal, ketelitian di tuntut dalam hal ini
4. Periksa ukuran lobang spuyer sudah pas belum jangan sampai kebesaran atau kekecilan. Bila kebesaran motor akan boros bahan bakar dan juga busi sering mati. Ukuran ubang spuyer berpatokan pada ukuran standar pabrik
5. Setingan atau penyetelan jarum ideal harus pas menurut pengalaman saya caranya denmgan menyetel stasioner karbu pada stelan tertinggi, lalu putar jarum ideal menggunakan obeng kekanan stelah berhenti putaran jarum kendorkan kembali ke kiri perlahan-lahan sampai terdengar suara mesin di putaran ter tinggi,
ii. PENGAPIAN
Permasalahan dalam pengpian juga akan berdampak langsung pada laju motor atau motor tidak bisa hidup, susah starter motor biasanya kendala pengapian berada pada stelan platina yang tidak benar, bisa juga salah satu perangkat pengapian sperti Busi, Koil, Platina, Kondensor, Spul pengapian ada yang sudah tidak layak pakai atau mati. penyelasaiannya:
Langkah pertama periksa warna ujung busi, bila berwarna hitam kelang busi tidak akan memercikan api solusinya stel ulang ukuran spuyer pilot jet dam main jet, beila warna ujung busi merah bata maka pariksa ke bagian yang pengapian yang lainnya. Koil yang layak pakai apabila kita konsletkan kabel busi dengan jarak ke massa mesin kira kira 8 mm masih terjadi loncatan api berwarna biru, bila tida berwarana biru di sini percikan atau laoncatan api berwarna merah ini berarti stelan platina tidak benar atau si koilnya yang memang sudah lemah, loncatan api dari koil dipengaruhi langsung oleh stelan platina, Penyetelan platina yang benar adalah berjarak kerenggangan antara konektor minus dan konektor plus nya kira-kira 0,5mm. dengan menggunakan obeng min, perlu di ingat penyetelannya jangan di ketok karna hal akan mepersingkat umur pakai platina karna entara konektor tidak lurus atau bengkok. Loncatan yang terjadi pada platina juga
berkaitan dengan kondisi kondensator Pemeriksaan kondensator amat lah mudah apa bila terjadi lancatan api di platina ini di karenakan kondensator anda sudah tidak layak pakai, ganti kondensor anda atau ada cara lain yaitu cangkok kondensor dengan kondensor lainnya atau sistem kondensatornya di double dengan ukuran kapasitas kondensor yang sama 2 farad, Yang terakhir adalah cek spul pengapian anda masih layak pakai atau harus di gani degngan yang baru, tanda spul pengapian rusak, biasanya kumparan spul lecet, gulungan spul kendor, spul putus.
Apabila semuanya stabil maka anda wajib memeriksa nap puur atau ketepatan pengapian tapi sebelumnya lihat dulu kondisi spi magnet patah atau tidak juga lihat kondisi rotor masih bagus atau sudah tidak, ukuran nap puur adalah 21 drajat sebelum titik mati poros atau kondisi pala seher di atas.
iii. Motor macet tidak bisa starter Ini adalah suatu trable mesin yang lebih fatal biasanya hal ini terjadi di kerenakan lakher atau BEARING ada yang rusak, stang sekher atau CONECTING ROOD rusak, ring sekher patah, sekher atau PISTON tidak layak pakai, perangkat di gear bok ada yang patah, PER GIGI PRIMER rontok, PLAT KOPLING yang sudah tidak layak pakai. GIGI STATER ompong atau rontok. Proses penyelesainnya harus turun mesin dan kita harus bongkar semua perangkat mesin agar lebih mudah pengecekan nya. Apabila dalam pengecekan perangkat ternyata ada yang rusak lebih baiknya kita ganti dengan yang baru, untuk menjaga hal-hal yang tidak di inginkan yang bisa saja nanti terjadi di dalam kita mengoprasikan kendaraan
kita di jalan.
iv. Motor tidak nyaman di kendarai atau goyang Dalam kondisi ini diluar dari pada mesin kecuali perangkat penunjang dan stabizer getaran atau karet mesin, masalah ini menyangkut kenyamannan kita dalam berkandara karna semua ini akan berdampak langsung dalam SAFETY REEDING keselamatan kita terancam bila hal ini di biarkan. Adapun panenggulangnganya sbb:
cek kondisi kelayakan ban dan pelek, bila ban botak harus ganti kondisi pelek pun harus stabil jangan ada speleng atau goyang Cek kondisi as ayun masih layak pakai atau tidak, biasanya dalam kondisi ini pala babi depan akan goyang apa bilia as ayun rusak, semua itu berdampak langsung pada sistem kendali kendaraan anda, Cek lassan bodi pada titik tumpu seperti, DEK MOTOR, TULANG BUAYA, LUBANG AS MESIN, TUMPUAN SOK BLAKANG, DLL. Bila terjadi keropokan pada bodi jangan biarkan hal itu berlarut karna akan berakibat kerusakan bodi yang lebih fatal bahkan pernah terjadi notaor tiba tiba patah. Cek kondisi STABIZER GETARAN atau karet-karet mesin dan shokbreker juga MOUNTING sok blakang, bila terlihat sudah usang atau rusak harus cepat-cepat di ganti. Cek SOKBREAKER, apa bila sok breker sudah lemah baik pernya atau sok wajib untuk kita ganti, jangan lupa kondisi mur roda baik depan maupun belakang dalam kondisi kencang dan terkunci paku pengunci. Jangan sekali kali anda pertaruh kan nyawa anda hanya karena malas untuk memperbaikinya.

PENUTUP
Demikian lah prologh ini saya sampaikan kepada anda selaku saudara saya di vespa, ketelitian anda adalah kunci kanyamanaan dan keselamatan dalam mengendarai vespa di jalan, JANGAN PERNAH ANDA MEMPERTARUHKAN NYAWA ANDA DENGAN KENDARAAN YANG TIDAK LAYAK PAKAI. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan trima kasih. Bravo vespa mania indonesia jaya selalu.

Jumat, 15 Februari 2013

Vespa 150 Sprint VS Vespa 150 Sprint Veloce

Vespa 150 Sprint VS Vespa 150 Sprint Veloce

Lahirnya Vespa Sprint dalam medio dekade 1960’an sebagai salah satu varian scooter produksi Piaggio, terbilang cukup mencuri perhatian para scooterist di seluruh dunia. Dengan penampilan awal yang hampir menyerupai Vespa Grand Lux, Vespa 150 Sprint hadir seakan ingin melanjutkan semangat kebebasan generasi 1960’an kepada genarasi 1970’an dalam hal berkendaraan scooter tanpa harus kehilangan sentuhan stylish namun tangguh.
Hampir setiap sudut penampilan Vespa 150 Sprint diperbesar dari vespa umumnya keluaran dekade 1960’an (VNA/VNB/VBB/VBC). Memiliki ukuran ban lebih lebar (3.50X10”), box dikedua bagian kiri kanannya serta spakbor yang lebih besar dibandingkan vespa kelas super menjadikan scooter ini tampil lebih unggul dan gagah dibandingkan dengan sekelasnya (150cc).
Hal tersebut dapat dimaklumi mengingat Vespa 150 Sprint seakan ingin menghidupkan kembali nuansa Vespa GL dalam bentuk lain di era 1970’an namun dengan harga yang terjangkau. Bahkan beberapa pendapat mengatakan bahwa vespa serie ini merupakan spec-drop dari Vespa GL.
Didukung oleh strategi pemasaran khas vespa, sepertinya Piaggio cukup berhasil dalam penjualan produksi vespa serie sprint, hal ini mengingat dalam variant tersebut sempat dikeluarkan dua jenis dimana keduanya memiliki perbedaan-perbedaan yang nyata dari segi penampilan maupun ketangguhan mesinnya.
Vespa 150 Sprint
Dikeluarkan pada tahun 1965 hingga 1974, Vespa 150 Sprint merupakan generasi awal dari serie ini. Menggunakan salah satu keluarga mesin klasik 145.55 cc dengan penambahan cukup signifikan dalam hal kekuatan yaitu melalui besaran daya angkut yang diselaraskan dengan kecepatannya.
Kerangka body Vespa 150 Sprint sama dengan produk untuk Vespa GL, namun dengan sentuhan warna baru yakni silver metalik. Di sayap (fender) bagian kanan tersemat kata Vespa Sprint tersusun miring dua baris dengan style italic handwritting terbuat dari sejenis campuran alumunium yang berefek kebiru-biruan. Begitupun halnya dengan kata dibagian belakang, tertulis 150 Sprint tersusun miring satu baris yang berbahan serta material sama seperti bagian depan dan terletak agak diatas lampu bagian belakang.
Terdapat striping lurus terbuat dari alumunium pada bagian spakbor depan, box bagasi dan box mesin yang sejajar di kiri kanannya. Dengan kunci stang berbentuk oval, Vespa 150 Sprint menggunakan 2 jenis jok sesuai dengan permintaan yaitu model jok (sadle) ganda (pengendara dan penumpang) berwarna biru tua maupun dan jok panjang (single-seater).
Adapun bagian-bagian yg berlapis krum adalah baut gagang rem depan dan gagang kopling, klakson, rumah lampu belakang, ring lampu depan, kunci stang, tutup kunci stang dan kunci tutup box bagasi. Lapisan berwarna seng terdapat pada bagian-bagian seperti standar, shock bagian depan, seluruh baut dan mur serta tutup bak kopling.
Sementara itu bagian yg beraksen posfor meliputi shock bagian belakang termasuk per, baut dan murnya, serta per bagian depan. Sentuhan metal halus terdapat pada bagian gagang rem depan dan kopling, pedal rem belakang, gantungan barang, kuku macan, jengger depan, selahan, kunci (pengkait) box mesin, gagang kran bensin, dan lis sayap depan. Bagian yg bernuansa stainless adalah rumah saklar dan lis karpet tengah yang terbuat dari karet.
Dengan stang (handlebar) model kotak seperti GL dan Super serta speedometer oval, adapun nomor serial body Vespa 150 Sprint terukir dibagian kiri dibawah box bagasi dengan kode VLB1T 1001-VLB1T 1205477 dan nomor mesin di bagian paha ayam mesin dekat pipa saluran knalpot diawali dengan kode VLB1M. Bagian-bagian lain yg memiliki warna berkesan alumunium meliputi velg, tromol depan dan belakang, tutup kipas, fork depan. Sementara itu warna lapisan anti karatnya adalah abu-abu.
Vespa 150 Sprint Veloce
Diproduksi antara tahun 1969 hingga 1979 mesin Vespa Sprint 150 Veloce dirancang lebih dahsyat ketimbang Vespa 150 Sprint. Dimana salah satunya adalah dengan ditanamkannya karburator berukuran 20/20 dan saringan karburator yang diperbesar.
Perubahan lainnya adalah pada knalpot yg lebih besar sehingga menghasilkan suara berbeda dari serie sebelumnya. Dengan top speed mesin mencapai 97km/h, ukuran body Vespa 150 Sprint Veloce sama dengan Vespa 150 Sprint. Veloce memiliki model baru dalam bentuk lampu depan yang membulat dengan lingkaran 130mm dan dilindungi oleh ring lampu beraksen krum. Terdapat lampu kecil yang tersambung dengan lampu depan, berwarna hijau dikelilingi oleh ring alumunium di stang bagian atas speedometer.
Speedometerpun mengalami perubahan yang kontras dibandingkan dengan Vespa 150 Sprint. Speedometer veloce dirancang sama dengan model Vespa Super serie terakhir yang berbentuk lebih kecil (clamshell), mempunyai warna putih fascia dengan maximum angka tertera 120 km/h.
Sama halnya dengan Vespa 150 Sprint, veloce memiliki logo model baru yang berbentuk hexagonal (cung) tersematkan didepan mengganti logo P/ seperti serie vespa keluaran sebelumnya.
Dengan tidak menyertakan kembali striping alumunium yang terdapat pada spakbor depan dan box kiri-kanan. Pada awal produksinya, model handgrip veloce berwarna abu-abu terang dengan lambang Piaggio hexagonal didalamnya. Pada saat perjalanan produksi warna handgrip diganti hitam juga speedometer dan karet box kiri-kanannya.
Lampu belakang yang berbentuk kotak besar seakan menyembul dari body bagian belakang berwarna merah menyala dengan reflector menyatu didalamnya dan dilindungi oleh tutup yang terbuat dari bahan plastic pada bagian atasnya dengan warna senafas warna body.
Pada perkembangannya motif tulisan bagian depan dan belakangpun ikut berubah. Tulisan vespa bagian depan menggunakan font yang lebih tegas beraksen krum dimana setiap hurufnya seakan disatukan oleh plat yang berbintik halus dan berwarna hitam dengan posisi horizontal. Sementara itu pada bagian belakang tertulis vespa v. beraksen krum ter-emboss yang dibingkai dengan bentuk segi empat memanjang dimana dasar dari tulisan tersebut berwarna hitam berbintik halus dengan posisi horizontal. Adapun bahan dan material dari pada tulisan tersebut sama dengan serie sebelumnya.
Lapisan krum terdapat pada bagian-bagian yang antara lain ring lampu depan, tutup kunci stang dan kunci box bagasi. Lapisan beraksen seng terdapat pada bagian standar, shockbreaker dan per bagian depan, baut dan mur, dan tutup bak presneleng. Aksen phosfor menghiasi shock bagian belakang (termasuk per, baut dan mur), per standar dan mur baut bagian mesin. Kesan warna metal halus terdapat pada gagang rem depan dan kopling, pedal rem belakang, gantungan barang, jengger spakbor, selahan, kunci box mesin, kuku macan dan puteran kunci tangki. Sementara itu lapisan stainless terkesan pada rumah saklar dan lis karpet karet tengah.
Adapun nomor serial body Vespa 150 Sprint Veloce terukir dibagian kiri dibawah box bagasi dengan kode VLB1T 0150001-VLB1T 0368119. Pada perkembangannya seiring dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada beberapa bagian sebagaimana tersebut diatas, nomor serial body pindah posisi ke sebelah kanan box mesin sama seperti produk-produk piaggio era 1980’an.
Namun demikian nomor mesin tetap berada di bagian paha ayam mesin dekat pipa saluran knalpot. Bagian lain yg memiliki warna alumunium adalah velg, tromol, tutup kipas, fork depan, dan warna lapisan anti karatnya adalah abu-abu.
Seiring dengan warna-warninya kehidupan generasi 1970’an yang dikenal dengan flower generation, Piaggio menangkap semangat ini melalui pengaplikasian warna-warna cerah dalam produk Vespa 150 Sprint Veloce. Apabila pada Vespa 150 Sprint hanya tersedia satu warna saja (silver metalik), tidak demikian halnya dengan Vespa 150 Sprint Veloce.
Veloce dari tahun ke tahun memiliki option warna yang berbeda-beda antara lain sebagai berikut: 1969-1970 warna silver metalik, 1970-1971 biru, 1971-1972 metalik putih rembulan, 1972-1973 merah, 1973-1975 hijau ascot, 1975-1976 hijau valombrossa, 1976-1979 biru marine dan abu-abu polaris.
Head To Head
Berikut ini adalah perbedaan spesifikasi yang menyertai Vespa 150 Sprint dengan Vespa 150 Sprint Veloce:
  • engine: single cylinder, 2-stroke
  • cylinder: bore 57,0 mm
  • piston stroke: 57,0 mm
  • cubic capacity: 145.45 cc
  • bhp at rpm: 2/4800
  • lubrication: 2%
  • carburetor: Dell’Orto SHB 16/10
  • gears 4
  • chassis: one-piece metal pressing
  • Tank Capacity: 7,7litres (1.97 US gallons)
  • mileage: 2,1l/100Km (112mpg)
  • tires: 3.5 x 10″
  • weight: 89 kg (172lbs)
  • max. speed: 94 km/h (57mph)
  • Engine scheme: VLB1M
  • VIN scheme: VLB1T 1001-1205477
  • engine: single cylinder, 2-stroke
  • cylinder bore: 57 mm
  • piston stroke: 57 mm
  • cubic capacity: 145.45 cc
  • bhp at rpm: 8/5000
  • lubrication: 2%
  • carburetor: Dell’Orto SI 20/20
  • gears: 4
  • chassis: one-piece metal pressing
  • Tank Capacity: 7,7litres (2 US gallons)
  • mileage: 2,08l/100Km (113mpg)
  • tires: 2.75 x 9″
  • weight: 89 kg (178lbs)
  • max. speed: 97km/h (59mph)
  • VIN scheme: VLB1T 150001-368119
Kesimpulan
Dengan sentuhan menyerupai Vespa GL yang dimodifikasi sana-sini dari serie-serie vespa sebelumnya, maka kehadiran Vespa 150 Sprint maupun Vespa 150 Sprint Veloce telah memperkaya khazanah vespa baik di luar maupun di dalam negeri. Perubahan serta modifikasi itulah pada kelanjutannya menjadikan vespa serie sprint sebagai salah satu varian yang menjadi primadona produk Piaggio di era 1970’an dengan harga terjangkau dibandingkan dengan serie-serie khusus lainnya pada saat itu.
Saat ini serie sprint apabila dibandingkan dengan serie terjangkau lain yang seusianya (mis. Vespa Super) sedikit demi sedikit telah menghilang dari peredaran. Banyak peminat dari luar negeri yang menginginkan vespa serie tersebut dengan berbagai tambahan modifikasi untuk di re-export. Mengingat secara fisik sangat sesuai dengan postur kebanyakan orang-orang Eropa maupun Amerika. Tugas kitalah para scooterist di negeri tercinta ini untuk menjaga populasinya,
save our scooter bro…!. (dari berbagai sumber)

Sejarah PTS

Salam scootersit indonesia!! lama tak jumpa dengan scooterist nih, kali ini saya akan bahas tentang lima fakta tentang PTS saya, meskipun ini bukan hal yang umum namun saya ingin berbagi pengalaman tentang suka dan duka pake vespa PTS ini bro :D , okdeh langsung aja ya lima fakta dan keunikan yang dimiliki vespa PTS :

                                        sumber gambar:original by admin
1.body nya nggak sexy but ramping :D
PTS atau p100ts merupakan jenis vespa yang memiliki body slim dan ramping tidak seperti vespa super atau PX yang cenderung punya body bohay a.k.a semok,hehehe..meskipun dengan body yang slim namun PTS di tahun 2012 uda banyak yang cari lho, ane dapet kabar dari temen di kawasan timur indonesia kalo PTS uda jarang dijumpai.
2.Kesulitan jika telah bermasalah dengan kabel gas dan koping
dalam keadaan touring PTS punya sedikit permasalahan atau yang lebih pas mungkin “manja”, Ketika udah bermasalah dengan putusnya kabel kopling atau kabel gas hal ini menyulitkan kita karena posisinya ada di bawah, gak seperti halnya pada vespa super,bajaj atau px yang tempat stel kabelnya ada di samping deket kipas men, ini sulit buat aku kalo uda bermasalah.
3.tempat karburator yang sulit dijangkau
mungkin para kawan2 sekalian setuju kalo tempatnya emang kurang pas dan sulit kalo uda trouble ya?hehe, bener aku juga ngerasa kesulitan apalagi kalo mau stel karburator bro.
4.suku cadang uda mulai mahal men
suku cadang PTS nih uda mulai merangkak sadis :( kemarin aku taya harga tutup lampu depan lengkap yang original uda hampir 800rb an men, untuk mesin masi original kecuali karburator, gimana kalo salah satu sakit,bisa brabe mungkin,hehe..
5.Kecil tapi tokcer
walaupun bodynya gak semok, namun tarikannya dengan tenaga 100cc ini masih mantap buat touring, lincah juga lebih ringan daripada temen2nya,hehe
gitu aja review dari saya pribadi,kalo ada yang mua nambahin silahkan post komentar dibawah.

Sejarah Lambretta

Italia, berbeda dengan negara lain, karena lebih dikenal karena scooters-nya. Dalam film, foto, atau dalam sebuah cerita tentang negara ini , scooter adalah sebuah ciri khas yang jelas dalam cara hidup orang Italia. Nama yang paling sering disebutkan ketika skuter dibahas adalah Vespa dan Lambretta, dan kisah ini adalah tentang masa industrialisasi pasca-perang di Italia.

Ini merupakan skuter legendaris mulai tahun 1922, ketika Ferdinando Innocenti pindah ke Roma untuk tujuan membangun pabrik. Produk ini merupakan industrialis baja, dan kepintarannya membuat barang Innocenti itu menjadi terkenal di seluruh Eropa.

Pada tahun 1931, Ferdinando pindah ke Milan, yang telah menjadi pusat industri di Italia, dan sebuah pabrik baru dan lebih besar dibangun. Mr Innocenti mengembangkan sebuah tabung baja halus untuk industri, dan 6000 orang yang bekerja di pabrik ini.

Lalu datanglah Perang Dunia II, dan pabrik dikurangi menjadi tumpukan puing membara. Ketika Ferdinando dilihat perangnya tanah air rusak pada tahun 1946, dia melihat jalan menyobek, kota-kota diratakan, dan penduduk pergi dengan sarana transportasi yang sedikit.

Seperti Mr Piaggio, ia beralasan bahwa jawaban untuk masalah transportasi, adalah scooter - kendaraan yang akan menampilkan biaya produksi yang rendah, menjadi murah untuk beroperasi, dan akan menawarkan perlindungan cuaca yang lebih baik dari sepeda motor. Produksi motorscooters dimulai pada tahun 1947, setelah satu tahun sudah habis dalam mengembangkan dan menguji model prototipe.

http://duniavespa.blog.com/files/2009/09/lambretta-frau.jpg

Lambretta yang telah dibuat di seluruh dunia, dari tempat kelahiran mereka di Italia untuk negara-negara lain seperti Spanyol, India, Argentina, Brazil, Chili dan banyak lagi. Meskipun beberapa produsen melakukan pasar Lambretta dengan nama berbeda, seperti Serveta dari Spanyol, Siambretta dari Amerika Selatan, mereka semua berbagi desain keluarga yang datang berasal dari Italia.

http://artfiles.art.com/5/p/LRG/9/944/RGDK000Z/lambretta.jpg

Innocenti kematian datang pada saat penjualan skuter yang melambat karena mobil kecil memasuki pasar dengan harga yang terjangkau. BMC membuat kesepakatan dengan Innocenti bagi mereka untuk memproduksi mobil di bawah lisensi dari BMC. akhirnya Innocenti dijual kepada BMC, yang dengan cepat melihat produk Lambretta sebagai trik. pemogokan industri Long terjadi, bersama dengan penjualan skuter yang kurang akhirnya mengakibatkan penutupan pabrik Innocenti pada tahun 1972. Pabrik itu dijual kepada pemerintah India, dan Sekuter India Ltd mulai produksi dengan menggunakan perkakas Innocenti sekitar dua tahun kemudian. SIL berhenti memproduksi skuter roda dua pada tahun 1998, dan hari ini bertahan pada memproduksi versi sendiri dari Lambro roda tiga.

http://www.lambretta.co.uk/models/lambro.jpg http://triporteurs.files.wordpress.com/2007/06/lambro_ad225.jpg?w=470

http://lambretta-shop.co.uk/blog/wp-content/uploads/2008/12/history.jpg

Tips supaya vespa irit bahan bakar

Cara ngakalin supaya vespa gak boros, salah satunya yaitu dengan mengkondisikan supaya vespa kita memiliki sistem pembakaran yang bagus (sesempurna mungkin)
Untuk dapat terjadi pembakaran yang sempurna, setidaknya ada tiga unsur yang mempengaruhi :
1. Bahan bakar yang bagus yang siap untuk dibakar
2. Api yang bagus untuk membakar point 1
3. Waktu pengapian yang bagus : pertemuan antara bahan bakar dengan api.
1. Bahan bakar yang bagus.
Yang dimaksudkan di sini ada perpaduan yang pas antara bensin dengan oksigen, dimana prosesnya dilaksanakan di karburator.
Jika terlalu banyak oksigen (udara/angin) dan kurang bensin dalam prosentase gas yang akan dibakar, maka hasil pembakaran tidak maksimal.
Demikian pula terlalu banyak bensin dan kurang oksigen membuat pemakaran juga tidak akan sempurna.
Dalam hal ini peranan karburator dan settingannya menjadi sangat penting.

2. Api yang bagus.

Api yang bagus sangat diperlukan untuk membakar campuran gas bahan bakar yang bagus,
supaya menghasilkan pembakaran yang juga bagus.
Sekalipun cetusan api terjadinya di busi,tetapi di dalamnya melibatkan komponen lainnya, misalnya : tutup kepala busi, kabel busi, koil, platina atau CDI, dan sumber dayanya (spool dan magnet).
Jika ingin pembakaran yang sempurna, maka deretan komponen2 penghasil api tersebut semuanya harus dalam kondisi prima.
Karena dari kondisi yang prima itulah akan dihasilkan api yang bagus, dan api yang bagus itulah yang menunjang adanya pembakaran yang sempurna.

3. Waktu pengapian yang bagus.
Maksudnya adalah waktu yang tepat untuk terjadinya proses pembakaran.
Yaitu waktu di mana busi meletikkan bunga api dalam kaitannya dengan posisi seher dalam mesin (ruang bakar).
Jika vespa kita memakai CDI, maka untuk sementara point 3 ini bisa diabaikan;
walaupun sebenarnya perkembangan yg sekarang CDI-pun bisa diset untuk mengatur kapan saatnya busi akan memercikkan bunga api.
Jika vespa kita memakai platina, maka setelan waktu pengapian yang bagus ini seringkali kita kenal juga dengan istilah poor & na.
Imho, gabungan ketiga hal di atas inilah yang akan menghasilkan pembakaran yang baik, pembakaran dengan efesiensi dan efektivitas yang maksimal, sehingga dengan sendirinya setiap liter bensin juga akan mencapai daya tempuh maksimalnya.
Mengenai oli samping memang tidak sy masukkan, karena sekalipun oli samping juga akhirnya terbakar, namun sebenarnya tidak berhubungan langsung dengan “sistem pembakaran” itu sendiri.
1. Mengenai “bahan bakar yang bagus”.
Kita tahu bahwa dalam proses pembakaran membutuhkan campuran udara (oksigen) dengan bahan bakar (bensin).
Perbandingan yang ideal untuk keduanya, kata orang yang ngerti, adalah 14,7 : 1.
Campuran dengan komposisi semacam itu akan menghasilkan pembakaran yang sempurna, dan gas buangnya juga relatif bersih.
Komposisi campuran udara dan bensin tsb acapkali disebut dengan AFR (Air Fuel Ratio).
Nah, yang sulit adalah bagaiamana menyetting karburator supaya menghasilkan AFR 14,7.
Dan rupa2nya teknologi karburator emang sudah mentok;
mau disetting bagaimanapun juga tidak mungkin menghasilkan AFR yang selalu sempurna.
Karena itu maka kemudian berkembanglah sistem injeksi, di mana pencampuran bensin dan udara tidak lagi dilakukan di karburator, melainkan bensinnya disemprotkan ke dalam mesin; dan jumlah diatur secara elektronik untuk seakurat mungkin disesuaikan dengan kebutuhan.
Dengan sistem injeksi pembakaran yang dihasilkan memang lebih sempurna, bensin lebih hemat, gas buang semakin ramah lingkungan.
Karena itu tidak mengherankan bahwa untuk standar Euro 2, mesin sudah diharuskan memakai sistem injeksi.
Kita bisa melihat, mau disetting sebagus apapun, karburator tidak akan pernah menjadi sempurna.
Terlebih lagi jika settingan karburator dikerjakan ala kadarnya; bisa dibayangkan bagaimana hasilnya.
AFR-nya jauh ke mana-mana, hasil pembakaran sudah pasti tidak maksimal, dan bahan bakarpun sebagian terbuang sia-sia (karena ketidaktepatan AFR), sehingga Vespa kita menjadi semakin boros.
Pernah ada yang mengatakan seperti ini :
“Jika perbandingan udara dan bahan bakar tidak ideal (tidak dikendalikan) menjadikan bensin boros pada campuran yang terlalu banyak bensin. Selain itu, pembakaran tidak sempurna, akibatnya emisi gas buang berlebihan dan tenaga tidak optimal karena energi kinetis yang dihasilkan pun tidak maksimal. Kerusakan mesin pada jangka pendek maupun jangka panjang lebih cepat terjadi.”
Campuran terlalu kaya, bensin boros.
Campuran terlalu miskin (lean), tenaga juga tidak maksimal, jadi main gas besar, mesin panas, dan bensin juga boros.
Praktisnya, supaya Vespa kita agak tidak boros, dalam kaitan dengan gas bakar :
- Pelihara kebersihan karburator, termasuk kebersihan saringan udaranya.
- Paking dari karburator ke mesin jangan ada yang bocor, demikian pula seal setelan angin.
- Pakai spuyer standar.
Atau kalo kondisi mesin/karburator sudah tidak standar, diujicobakan memakai spuyer yang paling sesuai (dan otomatis mendekati AFR yang seharusnya dibutuhkan).
Di beberapa thread, sy baca bagaimana para senior sudah membagi-bagikan ilmu dunia per-spuyeran-ini.
- Setting setelan angin semaksimal yang kita bisa untu mendapatkan AFR yang seharusnya.
Caranya nyetting setelan angin kurang lebih sbb :
Mesin dalam kondisi tidak dingin, jadi bukan dalam kondisi baru dinyalakan pada pagi hari.
Setelan langsam (yg putarannya di atas karbu) diperbesar sampai agak besar.
Setelan angin diputar ke kanan poll sampai menutup, kemudian dibuka diputar ke kiri satu setengah putaran.
Mesin dihidupkan, setelan angin diputar ke kanan dan/atau ke kiri sampai mendapatkan suara termaknyus (ada yg menyebutnya dengan suara terbesar, ada juga yg menyebutnya dengan suara paling nyaring, atau melengking).
Posisi tsb adalah posisi ter-ideal, dan masih bisa ditambah ke kanan atau ke kiri sedikit sesuai dengan selera.
Setelah tercapai kondisi tsb, setelan langsam di kembalikan ke posisi semula.
Langsam distel sekecil mungkin sehingga waktu masuk gigi 1 tidak menyentak, tetapi sekaligus juga jangan terlalu kecil sehingga langsamnya jangan gampang mati.
Catatan : Untuk Berdiskusi lebih lanjut bisa mengunjungi VIO Forum di:
http://vespa-indonesia.web.id/index.php/topic,14586.0.html

Perbedaan Vespa PTS 90cc dan P100TS

Vespa PTS pertamakali dikeluarkan pada tahun 1976 dan berakhir produksi pada tahun 1984.

PTS dibekali dengan mesin dua langkah berkapasitas 90cc dan mesin berkapasitas 100cc yang dibuat dipabrik Dan Motor Indonesia.
vespa PTS dilengkapi dengan rangka sasis monosok,mesin berkapasitas 88,5cc.berteknologi dua langkah,bore x struke :47mmx51mm,kaburator Dell orto 16,kelistrikan diambil darai platina yang berdaya 6v,kopling manual tipe basah,bertransmisi 3 percepatan,kapasitas tengki bahan bakar 4,5 liter yang masih menyatu dengan wadah disampingnya,mengandalkan drum brake pada kedua rodanya yang dibalut dengan karet bundar berdiameter 10"/300.

Setelah dua tahun kemudian PT Dan Motor Indonesia menciptakan lagi varian PTS 100cc.
Secara keseluruhan detail modelnya tidak banyak perubahan mirip dengan varian 90cc,namun pada kubikasi mesin berubah menjadi 99cc,dengan bore x stroke:49mmx51mm,dengan mengaplikasikan kabulator dell orto 19.Pada varian P100TS ini,bagi pegunanya dapat menggebernya sampai kecepatan 90 kph.

Bikin Vespa Racing



Banyak model vespa yang dapat diterapkan, salah satunya dengan membesut tema racing. Tak hanya tampilan semata, namun kali ini kami berikan plus ngacir vespa anda serasa motor racing. Berikut komposisinya:
  • Pada body, kebanyakan step (pijakan kaki) pindah ke belakang, stang tekuk. Itu wajib! Untuk PX atau Excel Fork diganti dengan Super / PS.
  • Untuk PX, lebih kerennya body bagian belakang dari pantat hingga cembungan dipotong miring.
  • Dapur pacu, yang utama adalah pengisapan masih orisinil, gigi pakai PS Strada / Spartan.
  • Knalpot pakai racing ber-silincer Ninja. (lainnya klik di sini).
  • Lanjut ke blok, menggunakan blok racing PINASCO atau MALOSSI, yang memiliki 6 lubang bilas, plus seher dan head silinder, dengan kata lain ukuran cc berubah dari 150cc menjadi 200cc.
  • Karbu juga harus diubah, dengan mencelupkan karbu SPARTAN 24/24 yang telah direamer ulang untuk semprotan BBM yang lancar, bisa pakai kabu RX King.
  • Kopling harus pake racing dengan 4 kampas.
  • Untuk model, aksesoris, warna / cat, kreasikan seleramu! 
Atau perhatikan sisi garang vespa ini:

Sosok pemilik Sprint Racing dari jogja tersebut, namanya bang Abu Khair
Nah, silahkan dicoba! Sedikit mungkin bisa berguna. Bagi yang punya trik mantap lainnya, join infonya bro! Salam Vespa Mania..

http://dedelede-grainder.blogspot.com/2011/12/bikin-vespa-racing.html

Jenis Vespa

ENIS VESPA

1943 MP 5 Paperino / Donal Bebek

Ide untuk membuat sebuah produk untuk konsumsi massa dengan biaya murah telah memacu semangat Enrico Piaggio untuk mempelajari dan menemukan solusi agar tetap dapat melanjutkan produksi pada masa perang berakhir. Di sebuah pabrik di kota Biella, terciptalah skuter motor yang prototipenya dibuat oleh Ir. Renzo Spolti bersama stafnya. Skuter ini diberi nama MP5 (Moto Piaggio 5), sedangkan para buruh menyebutnya “Donal Bebek”. Namun ternyata Enrico Piaggio kurang menyukai prototipe itu. Karena itulah ia mempercayakan Corradino D’Ascanio untuk mempertimbangkan lagi dan membuat sesuatu yang berbeda dan lebih maju baik dari segi teknis maupun desain. D’Ascanio tidak melakukan perubahan pada skuter Donal Bebek itu, tetapi ia menciptakan kendaraan yang sama sekali baru, yaitu Vespa!

Sebelum Vespa, skuter Donal Bebek itu sempat diproduksi sekitar 100 buah. Saat ini skuter itu sangat diminati dan dicari oleh para kolektor seluruh dunia.


1945 MP 6 Prototype

Pada bulan April 1946, sepeda motor ringan dan serbaguna ini diperkenalkan untuk pertama kalinya kepada publik di sebuah perkumpulan pemain golf di Roma. Di perisainya terpasang logo Piaggio baru untuk pertama kalinya, menggantikan lambang pesawat yang ada di sana sebelumnya.

Majalah “Motorciclismo” dan “La Moto” memuat skuter baru ini sebagai cover majalah mereka dan langsung menimbulkan rasa penasaran, keterkejutan dan bahkan, skeptisme di masyarakat.

50 buah berasal dari pabrik di Pontedera sekaligus ditawarkan pada acara launching resminya. Pemasaran Vespa, pada bulan-bulan pertama dilakukan melalui jaringan dealer mobil Lancia. Pada tahun pertama telah memproduksi 2.484 buah. Inilah awal petualangan skuter yang paling terkenal di dunia. Harga model ini adalah £55.000, sedang versi deluxe dijual dengan harga £66.000.


1946 Vespa 98

Pada seri kedua, Vespa 98 diproduksi sebanyak 16.500 buah. Terlihat perbaikan yang signifikan dibanding pendahulunya, baik dari segi estetika maupun teknis-fungsionalnya. Bagian depan tak lagi memiliki bukaan pintu dan ukurannya diperkecil agar penggantian roda lebih mudah. Ini karena pada masa seusai perang, kondisi jalan sangat buruk sehingga mudah terjadi kebocoran ban. Tuas starternya memiliki bentuk yang lebih ergonomis sehingga lebih mudah dioperasikan. Selain itu terdapat perubahan ukuran dan bentuk lampu-lampunya.

Warna silver metaliknya mengingatkan kita pada pesawat Piaggio. Majalah-majalah yang terbit saat itu mengabarkan bahwa untuk dapat memiliki Vespa 98, peminat harus menunggu (inden) hingga delapan bulan. Akibatnya muncul pasar gelap sehingga Vespa dijual dua kali lipat dari harga resminya, yaitu £55.000 untuk model basic dan £61.000 untuk model mewah.


1947

Populasi “swarm silver” yang memenuhi jalan-jalan di Italia mendatangkan ide di benak Enrico Piaggio untuk memproduksi kendaraan yang lebih agresif, mampu berakselerasi dengan cepat dan menjadi kampiun diluar karakter Vespa kebanyakan. Hasilnya adalah Vespa 98 yang berhasil merebut gelar terbaik di Monte Mario hill climb di 1947 dengan ditunggangi oleh Joseph Cautriumphs. Vespa 98 Corsa (sirkuit) dibuat untuk memenuhi kebutuhan akan kecepatan di berbagai kompetisi dan merepresentasikan inovasi dan teknologi yang diimplementasikan Vespa di setiap produknya. Body hand made yang dicangkok di atas frame baja dengan mount tube dab suspense di kanan, rem tromol serta lubang ventilasi udara di belakang untuk mendinginkan kerja mesin merupakan inovasi paling canggih saat itu. Belum lagi sistem transmisi 3-speed, switch di setang hingga tipe karburator Garde 17 mm plus laburan warna merah, menjadi sangat imajinatif, dari awal kelahiran sang “Lebah” hingga saat ini.


1949 Vespa 125 Circuito

Pada akhir tahun 40an, produsen sepeda motor besar beranggapan bahwa cara terbaik untuk mengiklankan kendaraan mereka adalah dengan mengikuti lomba yang diadakan di sejumlah kota. Tujuannya adalah untuk mendekatkan masyarakat umum pada sektor otomotif sehinga bisa menambah pelanggan-pelanggan baru yang potensial. Piaggio juga merancang serangkaian skuter sirkuit seperti produk tahun 1949 ini yang sejak awal dirancang untuk tujuan tersebut. Selain untuk iklan, Vespa Circuito 125 juga berguna sebagai uji coba untuk menguji produk baru yang kemudian diterapkan pada produk-produk standar.

Vespa balap, dibuat sepenuhnya manual oleh spesialis dari Divisi Eksperimen (R&D) Piaggio dan digunakan dalam berbagai perlombaan sampai pertengahan tahun 50an. Skuter ini dikendarai oleh pembalap terkenal seperti Dino Mazzoncini dan Giuseppe Cau. Khusus Giuseppe Cau, dia memenangkan perlombaan dengan menggunakan kronometer di Catania-Etna pada tahun 1950 dan keluar sebagai juara pertama di kelasnya (125cc), menempati urutan ketiga dalam klasemen keseluruhan dibelakang Guzzi dan Benelli.

1950 Vespa Monthlery

Untuk mempromosikan citra sporti Vespa, Piaggio memerintahkan tim ahlinya untuk lebih fokus pada pencatatan rekor dengan tujuan untuk mengabadikan tradisi keunggulan dalam penelitian yang sudah dicapai perusahaan ini sebelum perang.

Pada tanggal 7 April 1950 di sirkuit Montlhery, Perancis, dalam 10 jam pengujian dengan tiga pembalap yang bergantian, Vespa memenangkan 17 buah rekor dunia. Termasuk dalam catatan waktu (rata-rata 134 km/jam) dari 100 mil, (rata-rata 129,7 km/jam) dari 500 mil, (rata-rata 123,9 km/jam) dari 1.000 km (rata-rata 124,3 km/jam) dalam waktu 10 jam dan jarak 1.049 km.

Dengan kendaraan yang sangat mirip dengan ini ( Vespa 125 ‘circuit’ dengan bingkai paduan dari tahun 1949), pembalap Mazzoncini juga memperoleh hasil yang cemerlang pada lomba di sirkuit. Di antaranya adalah kemenangan di kelas sirkuit skuter di Genoa (Italia) yang merupakan tantangan antara Vespa dan Lambretta.


1951 Siluro

Pada tahun 1951, Vespa memecahkan rekor paling bergengsi yakni “speed skiing” pada tanggal 9 Februari, antara 10 dan 11 km jalan raya Roma-Ostia.

Mesin Vespa dengan dua piston yang berlawanan (daya 17,2hp dan 9500 rpm), yang dirancang oleh Corradino D’Ascanio dan penguji kendaraan Mazzoncini Dino, memecahkan rekor “speed skiing” dan mencatat waktu 21.04 detik, dengan rata-rata 171,1 km/jam. Mesin ini memiliki dua crankshafts yang saling terhubung dengan roda gigi yang dipisahkan pada dua buah ruang pra-tekan dengan dua karburator, asupannya dikendalikan piston di sisi magnet dan knalpotnya dikendalikan oleh piston sisi carter (gambar Piaggio 31.767). Pendingin cairnya berada di sisi kiri.




1953 125 U

Vespa ini hanya diproduksi 7.000 buah. Skuter Vespa U adalah salah satu yang paling dicari oleh para kolektor. Dibuat pada tahun 1953 sebagai model ekonomis.

Huruf “U” adalah singkatan dari utilitaria (serbaguna), karena model ini memang dibuat untuk menyaingi Lambretta. Harganya dipatok 110 dollar. Untuk pertama kalinya Vespa yang dibuat di pasar Italia memiliki lampu di setang dan bukan di mudguard depan.



1955 Vespa 150 side car

Vespa sidecar dibuat antara tahun 1948-awal 1949, ditengah-tengah keberhasilan yang diraih mesin 125 baru. Vespa model ini dibuat setelah melalui penelitian yang seksama. Skuter ini memiliki sespan tunggal yang didukung coil spring, sehingga lebih stabil dan nyaman untuk perjalanan jauh.

Pada akhir tahun 1954, Piaggio pertama kali meluncurkan Vespa 150 silinder yang juga dirancang untuk side car dengan mengedepankan garis-garis aerodinamis dan keanggunan.

Side carnya terbuat dari baja, dipasang secara manual dan dihubungkan dengan Vespa melalui sebuah tabung yang merupakan solusi unik dari Piaggio. Selain itu, gear boxnya juga diganti untuk mempermudah saat melalui jalanan yang tidak rata.

Performanya mendapat banyak pujian, bahkan di medan bersalju dan lereng curam sekalipun. Model side car memadukan kenyamanan melaui penambahan windshield dan bagasi di punggung belakang, serta keamanan dan kepraktisan yang merupakan jaminan nama ‘Vespa’.



SUMBER: http://www.id.vespa.com/